Laman

Kamis, 18 Oktober 2012

Rumah Penuh Rahmat


           
    Kerinduanku padamu dan harapan yang kosong ingin membuat ku kembali ke rumah, perlakuan  serta sikap teman-teman sudah berubah drastis seakan kehidupanku dahulu kembali lagi, dimana banyak penyiksaan untukku dan ujian yang selalu menimpaku yang selalu memiliki niat jahat sama aku. Aku memang mudah mengeluh, sifat mengeluhku belum bisa hilang susah rasanya untuk menuju kedewasaan.Rasanya aku ingin berteriak ditempat yang sepi dan bermain basket agar aku bisa melampiaskan semua itu,tetapi apa daya ? keadaan tidak mendukungku, aku harus bagaimana ? kehidupanku yang sekarang sangatlah membosankan. Tak bisa menikmati kehidupan dunia.......

           Aku sudah gak tahan dengan semuanya, mulai sekarang aku merubah kehidupanku seperti kehidupan yang dahulu meskipun menyakitkan, aku benci harus mengatakan semua ini karena ketidaksempurnaan ku,  aku ingin melupakan semuanya, aku ingin pergi dari semuanya, aku ingin mengulanginya lagi walauku tahu itu tak mungkin terjadi.
          Rumah yang begitu penuh rahmat, dimana aku bisa terjaga dari godaan manapun,ujian hidup yang bisa kuatasi. Aku rindu seluruh isi rumah dimana masa SMA yang begitu banyak macam ujiannya dan Asrama yang begitu banyaknya kenangan, penghuni yang selalu mengingatkanku akan kehidupan, aku rindu semua..... Walau orang berkata itu adalah penjara tapi itu adalah surgaku.

         Penyesalan itu mulai menggangguku, lama nian aku tak mengunjunginya, rindu pada sang guru yang bisa memberi inspirasi dan nasehat yang begitu berharga, catatan kecil dari beliau selalu ku bawa, agar ku teringat akan semua dalam rumah tersebut, ketidakpedulianku pada rumah itu dikarenakan orang tua ku begitu melarangku kesana karena ketidak berhasilan yang d lakukannya. Sekarang tiada seorangpun yang ingin mendengarkan ceritaku seperti beliau.

         Sekian, 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar